Penguburan yang tertunda

"Aku ingin hidup 1000 tahun lagi".ini bukan ungkapan dari saya, tapi saya yakin para pembaca sudah sangat akrab dengan ungkapan ini.

Menjadi sebuah pertanyaan yang penting, Berapa lama Anda berharap hidup? atau lebih tepatnya lagi; Menurut Anda, berapa tahun lagikah Anda akan hidup, sebelum seseorang atau orang-orang terdekat Anda mengadakan upacara pemakaman Anda?
10 tahun? 20 tahun? 30 tahun? 40 tahun? 50 tahun? atau 1000 tahun? Seberapa yakinkah Anda akan waktu itu? Pertanyaan terakhirnya sangat mudah. Anda tidak yakin dengan pasti akan berapa tahun lagi.

Pernahkah Anda memikirkan hal seperti ini sebelumnya? Atau seberapa seringkah Anda merenungkan hal seperti ini? Sejujurnya saya sangat jarang memikirkan tentang berapa lama lagi saya akan hidup dan segera menghadapi kematian. Tapi hari ini saya telah memikirnya. Ini sangat penting.

Sebenarnya, Kita bisa meninggal besok - atau hari ini - atau kapan saja - karena sebab apapun - entah dimanapun itu - entahkah Anda siap atau tidak - entahkah Kita sedang melakukan kehendak Tuhan – melayani Tuhan - atau sedang menjauh dari Tuhan – sedang sibuk dengan urusan pribadi, keluarga dan sejenisnya. Tak ada yang tahu berapa lama lagi ia akan hidup atau lebih tepatnya, tak ada yang tahu kapan ia akan meninggal.

Tapi seperti Ray Pritchard dalam bukunya The Road Best Traveled bilang: "Bukanlah berapa lama Anda hidup yang menjadi persoalan, melainkan apa yang Anda lakukan dengan usia yang diberikan Tuhan kepada Anda".

Terlalu banyak orang yang meninggal di usia muda, meninggal diusia dua puluh lima tahun tetapi tidak dikuburkan hingga usia tujuh puluh lima tahun. Begitu banyak orang-orang muda, orang-orang di usia produktif menyia-nyiakan tahun-tahun terbaiknya mengejar hal-hal yang sepele, mengejar hal-hal yang tidak akan pernah bertahan, mengejar karir, mengejar harta dan kekayaan, mengejar kekuasaan, mengejar para penggemar, dll, sementara melewatkan saat-saat terbaik kegembiraan hidup dengan iman yang benar.

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, sehingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Karena itu pergunakanlah waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya, Silahkan berikan komentar Anda di sini / Thank you for visiting, Please leave your comment here.