Vanel, Trolley, dan Memilih Bola Sepak

Kami pergi ke salah satu toko perbelanjaan mencari kursi plastik untuk Vanel, pasalnya kursinya yang lama ambruk setelah tanpa sengaja didudukin sama mama 🤣🤣

Saat berkeliling toko, bola sepak ini terpampang sangat jelas. Vanel spontan minta turun dari Trolley dan mencoba meraih bola sepak itu. "Aku mau beli bola itu pak", serunya. 'gak usah ya dek, bola Vanel masih ada di rumah. Pakai itu saja nanti ya, Ayok kita ke sana aja'. "Gak mau, ambil bola yang itu".


 -berhubung bola yang dirumah memang lebih cocok untuk bayi dan sangat ringan, bola sepak seperti ini  lebih cocok buat Vanel untuk sekarang ini, akhirnya-  'oke, jadi Vanel  beli bola yang mana? "Yang itu pak!" Katanya sambil menunjukkan bola sepak warna kuning yang masih dibungkus plastik.

Kutawarkan bola warna hijau dan merah, 'yang ini saja dek' tapi tidak mau. Kuambil bola warna kuning tak berbungkus plastik, setelah dicoba dipantulkan, Vanel  tetap juga memilih bola warna kuning berbungkus plastik. Jadilah bola sepak warna kuning masuk trolley dan diminta plastiknya segera dibuka dan tak mau dilepas lagi sama anak muda ini.

Tiba di rumah waktu menunjukkan pukul 21.15 Wib, dan anak muda itu sudah sibuk dengan bola sepaknya yang baru. Saat bajunya digantikan pun bolanya tak mau dilepas. Adegan Yang paling lucu adalah saat ada noda hitam lengket di bolanya entah dari mana,  Vanel sigap mengambil handuk lap untuk membersihkannya. Spontan saja aku meraih handuknya dan memberi tissue. Bahkan ke tempat tidur pun bola sepak harus dibawa dan tetap dipegang tak mau dilepas. Mungkinkah Vanel begitu suka dengan bola sepak barunya??

Setiap hari, kita dihadapkan dengan banyak pilihan. Sejak beranjak dari tempat tidur di pagi hari hingga kembali ke tempat tidur di malam hari ada begitu banyak pilihan dan keputusan yang kita ambil. Memilih untuk berdoa setelah bangun pagi atau update status media sosial, hingga memilih berdoa sebelum tidur atau update story di media sosial.

Pilihan yang bijak akan memberi manfaat bagi diri sendiri atau orang lain. Pilihan yang salah bisa saja berdampak buruk bagi diri sendiri atau orang lain. Dan setiap pilihan mengajarkan kita untuk selalu bertanggung jawab apapun yang terjadi, karena hidup adalah pilihan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya, Silahkan berikan komentar Anda di sini / Thank you for visiting, Please leave your comment here.