4 Skenario 2012

photo by dinokengscenarios
Sepulang kerja jumat sore di minggu pertama ditahun 2012 ini rasanya sangat melegakan. 5 hari kerja yang cukup melelahkan diawal tahun berlalu sudah, berharap sepanjang tahun ini bisa dihadapi dengan sikap positif dan optimis. Oh iya sebelum berpanjang lebar - sebelum saya lupa, saya  mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU 2012 kepada semua pembaca, sukses ditahun ini ya... :-) 


Hujan deras di luar sana  sore menjelang malam  ini membuatku tak bisa beraktifitas ke luar, sekedar bersih-bersih data yang sudah cukup menyesakkan dalam memori laptop yang terbatas ini. Tanpa sengaja data lama yang pernah saya catat entah darimana terbaca kembali, mungkin sudah cukup lama tersimpan di laptop ini, tapi cukup mengesankan bagi saya, dan meminjam kosakata mbak Syahrini yang artis itu - SESUATU. Sesuatu banget deh pokoknya, dan menginspirasi saya untuk menuliskannya disini. Sudahkan Anda membuat Resolusi untuk menjalani tahun ini? Atau sudahkah Anda mempersiapkan beberapa skenario cantik untuk memenangkan tahun 2012 ini? Skenario ini mungkin bisa menjadi inspirasi untuk membuat resolusi di tahun ini. 
Skenario 1 
Andaikan Anda sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi. Karena tidak mendapatkan tempat duduk, Anda berdiri di dalam gerbong tersebut. Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi Anda untuk menggoyang-goyangkan kaki. Anda tidak menyadari handphone Anda terjatuh.
Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya kepada Anda. "Pak, handphone bapak barusan jatuh nih," kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik Anda.

Apa yang akan Anda lakukan kepada orang tersebut?

Mungkin Anda akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.

Skenario 2
Sekarang kita beralih kepada skenario kedua.

Handphone Anda terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya. Orang itu tahu handphone itu milik Anda tetapi tidak langsung memberikannya kepada Anda. Hingga tiba saatnya Anda akan turun dari kereta, Anda baru menyadari handphone Anda hilang.

Sesaat sebelum Anda turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone Anda sambil berkata, "Pak, handphone bapak barusan jatuh nih." Apa yang akan Andalakukan kepada orang tersebut?


Mungkin Anda akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut. Rasa terima kasih yang Anda berikan akan lebih besar daripada rasa terima kasih yang Anda berikan pada orang di skenario pertama (orang yang langsung memberikan handphone itu kepada Anda). Setelah itu mungkin Anda akan langsung turun dari kereta.

Skenario 3
Marilah kita beralih kepada skenario ketiga.

Pada skenario ini, Anda tidak sadar handphone Anda terjatuh, hingga Anda menyadari handphone Anda tidak ada di kantong Anda, saat Anda sudah turun dari kereta.

Anda pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone Anda tersebut, berharap ada orang baik yang menemukan handphone Anda dan bersedia mengembalikannya kepada Anda.

Orang yang sejak tadi menemukan handphone Anda (namun tidak memberikannya kepada Anda) menjawab telepon Anda. "Halo, selamat siang. Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang," Anda mencoba bicara kepada orang yang sangat Anda harapkan berbaik hati mengembalikan handphone itu kembali kepada Anda.

Orang yang menemukan handphone Anda berkata, "Oh, ini handphone bapak ya. Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut. Supaya bapak ambil di sana nanti ya."

Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, Anda pun pergi ke stasiun berikut dan menemui "orang baik" tersebut. Orang itu pun memberikan handphone Anda yang telah hilang. Apa yang akan Anda lakukan pada orang tersebut?

Satu hal yang pasti, Anda akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya akan lebih besar daripada rasa terima kasih Anda pada skenario kedua bukan? Bukan tidak mungkin kali ini Anda akan memberikan hadiah kecil kepada orang yang menemukan handphone Anda tersebut.

Skenario 4
Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.

Pada skenario ini, Anda tidak sadar handphone Anda terjatuh, lalu Anda turun dari kereta dan menyadari bahwa handphone Anda telah hilang. Anda mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat. Sampai akhirnya Anda tiba di rumah dengan rasa gelisah.

Malam harinya, Anda mencoba mengirimkan SMS dari Handphone saudara Anda atau dari HP cadangan Anda :

"Bapak / Ibu yang budiman. Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang. Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat mengembalikan handphone itu kepada saya. Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. "SMS pun dikirim dan tidak ada balasan. Anda pun putus asa.

Anda kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam handphone itu. Ada begitu banyak nomor telepon teman Anda yang ikut hilang bersamanya. Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone Anda membalas SMS Anda , dan mengajak bertemu  untuk mengembalikan handphone tersebut.

Bagaimana kira-kira perasaan Anda?

Tentunya Anda akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang diberikan oleh orang itu. Anda pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone Anda. Apa yang akan Anda berikan kepada orang tersebut?

Anda pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan mungkin Anda akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih berharga dibandingkan hadiah yang Anda berikan di skenario ketiga).

Nilai Moral dari Skenario Cerita?

Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas? Pada keempat skenario tersebut, sama-sama kehilangan handphone, dan ada orang yang menemukannya. 

Skenario pertama, orang yang menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada Anda. Anda berikan dia ucapan terima kasih. Skenario kedua menemukannya dan memberikan kepada Anda sesaat sebelum Anda turun dari kereta. Anda berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar. Skenario ketiga menemukannya dan memberikan kepada Anda setelah Anda turun dari kereta. Anda berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah. Skenario keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah itu baru mengembalikannya kepada Anda. Anda berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar.

Ada sebuah hal yang aneh di sini. Cobalah Anda pikirkan! Diantara keempat orang di atas, siapakah yang paling baik? Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada Anda, bukan? Dia adalah orang pada skenario pertama. Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antara empat orang di atas.

Manakah orang yang paling tidak baik?

Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kita menunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kita tersebut selama itu. Namun, ternyata dia adalah orang yang akan Anda berikan reward paling besar.

Apa yang sebenarnya terjadi di sini?
Anda memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus, tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan banyak, Anda berikan lebih sedikit.

OK, kenapa bisa begitu?

Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap skenario.

Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum sadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali. Pada skenario kedua, kita juga sudah mulai merasakan kehilangan karena saat itu kita baru sadar, dan kita sudah membayangkan rasa kehilangan yang mungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari kereta. Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone kita kembali. Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu. Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang yang menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada kita.

Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai handphone yang kita miliki.

Kesimpulan

Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri? Atau bahkan kita tidak menganggapnya sama sekali? 

Apakah itu orang tua, teman, tetangga, rumah, handphone, mobil, kesempatan study sekolah/kuliah, Pekerjaan, bisnis, pasangan hidup atau suatu hal lain. Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggaman kita. Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa, bukan?

Saat itulah, kita baru dapat  mensyukuri segala sesuatu yang telah hilang tersebut. Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat bersyukur? Sebaiknya TIDAK.

Mengucap syukur atas segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu masih ada. Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah lenyap dari diri kita. Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh. Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh. Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan. Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar. 

Dan segala sesuatu yang kamu lakukan 
dengan perkataan atau perbuatan, 
lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, 
Bapa kita. |kolose 3:17



__._,_.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya, Silahkan berikan komentar Anda di sini / Thank you for visiting, Please leave your comment here.