Kematian Bayi [ku], Dimanakah dia sekarang??



Hari itu 14 April 2008, Matahari bersinar sangat cerah. Smuanya berjalan seperti biasanya - dan hari yang panas menambah semangat untuk melakukan aktivitas di hari itu. Begitu banyak kesibukan yang menyita waktu, hingga aku sejenak melupakan setiap masalah yang sedang ku hadapi.
Tiba-tiba telepon genggamku, HP, berdering hampir tak terdengar di tengah kesibukan ku. Ternyata kak Ben, kakak dari abang iparku (saudara perempuan dari suami kakak ku, Diana). " iya halo kak", sapaku memulai pembicaraan sembari mangangkat HP, dan pembicaraan kami cukup singkat waktu itu; kak Ben hanya mau memberitahukan bahwa kakak ku, Diana, akan segera ke Rumah Sakit untuk menjalani persalinannya yang pertama. "Mohon dukungan doa ya dek, supaya smuanya dalam keadaan baik-baik saja". Ujar kak Ben mengakhiri pembicaraan.
Keluarga kami sangat bahagia menantikan kelahiran bayi kakak, pastinya keluarga kami akan diramekan bayi kecil. Sejak pernikahan kakak dengan abang ipar 1 tahun yang lalu, smuanya terasa baik-baik saja. Masa-masa kehamilan pertama kakak juga tidak pernah ada kejanggalan, kakak begitu sehat, juga janinnya.
Siang itu, di Rumah Sakit - Dokter telah memastikan bahwa memang hari ini, sudah waktunya bayi dalam kandungan kakak akan segera lahir ke dunia.
Penantian smua anggota kluarga membuat suasana menjadi sangat menegangkan.
Rasa bahagia, was-was, dan sedikit khawatir bercampur aduk smuanya. Apalagi kakak dan abang ipar - maklum, ini adalah pengalaman pertama mereka. Rasanya perasaam-perasaan sperti itu adalah hal yang wajar. Keluarga meyakinkan smua akan baik-baik saja. Barangkali hampir dalam stiap masa-masa persalinan, smua orang mengalami perasaan yang sama.
Rasanya makin tidak sabar lagi menunggu berita dari ruang persalinan sana. Rasanya makin tegang, gusar, ditambah lagi teriknya matahari waktu itu, membuat suasana ruang tunggu semakin panas saja.
Aku di tempat yang jauh di sini juga merasakan hal yang sama. Dalam kesibukan aktifitasku, aku makin gusar, ga sabar lagi menunggu telepon ini segera berdering - menantikan kabar kelahiran seorang bayi.....Waduhhh, kok blum ada berita ya? udah gimana? apa yang terjadi? apa udah lahir? Pertanyaan-pertanyaan itu mengacaukan konsentrasi kerjaku.
Di ruang persalinan, sambil terus berusaha sabar menjalani berlangsungnya proses kelahiran alami, keluarga menunggu dengan penuh harap akan lahirnya kehidupan baru yang merupakan berkat ALLAH bagi keluarga kami.
Akhirnya, saat yang ditunggu-tunggu tiba - manakala kakak melahirkan bayi pertama mereka. Anak Laki-laki. betapa abang ipar bangga, tentunya juga kami smua bangga dan bersyukur.
Namun, kegembiraan itu segera digantikan dengan meningkatnya ketegangan di dalam ruang bersalin. Bayi kecil itu belum bernafas, setelah berada dalam kandungan selama 9 bulan, mestinya bernafas dan menangis adalah bagian yang normal dari kelahiran.
Ruangan begitu menyesakkan, rasanya kabut tebal dan udara panas sedang menerobos ke dalam. Dokter segera melakukan tugasnya dengan sigap, dan sorotan matanya memperlihatkan bahwa sesuatu yang sangat gawat telah terjadi. Tidak ada tanda-tanda kehidupan, tak ada suara. Hening sekali. Setelah dokter berupaya keras, akhirnya dengan cara yang paling lembut (meskipun cara itu juga tidak menolong) - dokter memberitahu bahwa bayi mungil itu sudah pergi. Bayi kecil itu telah meninggal. dia sudah tiada.
Kepedihan yang dalam, kekalutan, tangisan, histeris, smuanya tak terjelaskan dengan kata-kata lagi. Kondisi kakak yang begitu lemah dan abang ipar terlihat begitu rapuh. SMUANYA BAGAIKAN MIMPI. Ditengah keraguannya kakak terus berkata: "tidak mungkin" - bayiku masih hidup, dia akan baik-baik saja, dokter dia masih hidup, aku mencintainya, aku sangat mengasihinya.
Fakta tak bisa diubah lagi. Bayi kecil itu harus mengakhiri hidupnya, setelah beberapa saat lahir ke dunia ini. SUNGGUH TRAGIS. Beberapa saat untuk yang terakhir kali,kakak menggendong bayi mungilnya itu, mendekap, memeluk, membuai dan menciumnya, mesakan kepalanya yang mungil di pipinya, menyentuhkan bibirnya pada rambut bayinya yang halus.
Di ruang kecil itu, suasananya seketika menjadi tenang. Kami yakin bahwa ALLAH mengendalikan situasi dan kehidupan keluarga ini. BAyi kecil itu telah berjuang, hingga akhirnya ia beristirahat untuk selamanya.
Begitu banyak masalah yang terjadi yang tak terjelaskan dalam kehidupan yang singkat ini. Kita mencoba mencari jawaban yang sering sekali tidak memberikan jawaban sama sekali, bahkan sangat mengecewakan, sampai kita kembali kepada FIRMAN TUHAN yang hidup, yang sering sekali kita abaikan ketika keadaan tampak baik-baik saja. Kematian bayi atau ditinggalkan anak yang dikasihi begitu tragis dan menyedihkan. Terlebih lagi, jika kita masih harus bertanya-tanya tentang keselamatan mereka setelah mereka meninggal dunia. Dimanakah dia sekarang, adakah tempat baginya di sorga?
Saya yakin bahwa begitu banyak orang yang mempertanyakan hal yang sama. terutama, mereka, para orang tua, yang kehilangan bayi atau anak yang mereka kasihi dan juga orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan di anak, seperti yang dialami kakak/abang ipar saya, keluarga kami yang tentunya aku juga merasa kehilangan yang sangat dalam.
Tulisan ini saya buat, sama sekali tidak bermaksud untuk mengungkit duka para orang tua yang kehilangan bayi atau anak mereka, tetapi saya hanya mencoba membuka paradigma kita semua tentang keselamatan bayi yang meninggal - supaya kita dapat memikirkannya sejenak.
Barangkali, kita semua pernah mendengar sebuah ungkapan "Apa yang tidak Anda ketahui dapat mencelakai Anda". Hal ini berlaku dalam banyak hal, termasuk urusan keselamatan bayi yang meninggal.
JAdi saya berharap, para pembaca dapat berbagi, supaya kita semua semakin memahami dan mendapat jawaban yang memberikan penghiburan dan jaminan bagi orang tua yang kehilangan bayi mereka.
Catatan pribadi ini sudah pernah saya posting sebelumnya di SabdaSpace, bila ingin melihat komentar-komentar dari beberapa teman (sebagai bahan masukan), Anda bisa melihatnya dengan lengkap. klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya, Silahkan berikan komentar Anda di sini / Thank you for visiting, Please leave your comment here.